Perdagangan Kayu Ramin

Perdagangan Kayu Ramin. Mehut serta mengendalikan perdagangan Ramin melalui CITES tidak banyak menghasilkan perubahan yang nyata Bahkan keputusan CITES yang memasukkan ramin ke dalam Appendix 11 juga tidak banyak memberikan perubahan yang nyata Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui aksi moratorium lebih banyak memberikan dampak negatif baik bagi.

Sifat perdagangan kayu ramin yang diatur melalui kesepakatan internasional perlu disosialisasikan secara lebih luas kepada masyarakat Indonesia Sosialisasi tersebut perlu dilengkapi dengan pelatihan tentang pengenalan kayu ramin dan diberikan juga kepada aparat yang berhubungan dengan perdagangan hasil hutan misalnya Direktorat Jenderal Sea dan.

Identifikasi Pohon Gonystylus dalam Menunjang Upaya Konservasi

Ketentuan ini menyebabkan perdagangan kayu ramin harus dibatasi dan dikontrol untuk menghindari pemanfaatan yang tidak sesuai dengan pelestarian habitatnya yang dapat menyebabkan kepunahan kayu.

[j PRODUKSI DAN PERDAGANGAN RAMIN 01 INDONESIA

PDF filePerdagangan kayu ramin illegal ini diguga berasal dari perambahan hutan dan penebangan liar di daerah penyebarannya yang meluas hingga ke kawasan konservasi seperti Taman Nasional Tanjung Putting di Kalimantan Tengah Selain itu Mega Proyek pembukaan lahan gambut habitat ramin untuk pencetakan sejuta hektar sawah baru tahun 1996/1997 diduga ikut berpengaruh.

(PDF) Konvensi Keanekaragaman Hayati (Convention on

Menyusul keputusan sekretariat Konvensi Perdagangan Internasional Endangered Species (CITES) telah diberitahu bahwa Indonesia telah menempatkan para ramin pada Lampiran 111 dari CITES dengan kuota nol Dengan melakukan ini Pemerintah meminta dukungan internasional dan kini menempatkan sebagian dari tanggung jawab atas pencurian kayu ramin di negaranegara.